Warga Sering Jatuh Melintas Saat Hujan, KPK Diminta Periksa Konsultan dan Pengawas Pembangunan Jembatan di Bandar Khalipah Habiskan Biaya Rp 5,7 Miliar

 

Sergai. Expostnews. Id/21/07/2025

Masyarakat di Kecamatan Bandar Khalipah,Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai),Sumatera Utara (Sumut), mengeluhkan kondisi pembangunan jembatan yang telah selesai di bangun diperkirakan pada tahun 2024 yang lalu berdiri di Dusun Pondok Panjang, Desa Kayu Besar, Kecamatan Bandar Khalipah, dengan menelan biaya mencapai anggaran lebih dari Rp5,7 miliar dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tahun 2023, kondisi jembatan dinilai asal jadi saja.
Masalah utama terletak pada akses jalan yang terlalu terjal dan licin, terutama saat hujan. Tak sedikit pengendara sepeda motor tergelincir, bahkan kendaraan roda empat pun kesulitan menanjak akibat ban yang selip dan berputar di tempat.
“Kalau hujan turun, jalan ke jembatan itu seperti jebakan. Banyak yang jatuh, termasuk saya sendiri sudah pernah terpeleset,” ujar Suherman, seorang pedagang yang kerap melintasi jembatan tersebut, Sabtu (19/7/2025).
Dibeberkannya, sejak selesai dibangun, jembatan penghubung antara Kabupaten Sergai dan Batubara itu belum pernah benar-benar aman digunakan. Masyarakat bahkan harus bergotong royong menimbun sisi jalan kiri dan kanan dengan batu dan tanah agar kemiringannya berkurang. Sayangnya, solusi darurat itu tetap tidak efektif.
“Bayangkan, jembatan dibangun dengan menghabiskan uang Miliaran rupiah itu ternyata hasilnya sangat mengecewkan dan terpaksa masyarakat secara gotong royong mengumpulkan dana untuk melakukan penimbunan agar jangan banyak pengendara terjatuh. Ini proyek publik atau proyek asal jadi?” Sudah banyak pengendara yang mengalami kecelakaan tunggal dan luka-luka, akibat terjatuh saat ingin melintasi jembatan tersebut.
“Kami dari masyarakat Bandar Khalipah meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Sumut), melakukan pemeriksaan terhadap pembangunan jembatan tersebut, karena bangunan itu sangat mengecewakan masyarakat pengerjaannya. “Tolong pak KPK turun ke Sergai periksa proyek pembangunan jembatan ini” .Ungkap Herman didampingi Surya Marantika.
Kondisi bangunan jembatan ini sungguh membahayakan bagi masyarakat yang melintasinya, sebab sisi kiri dan kanan akses jalan, baik saat naik maupun turun dari jembatan masih terlihat berlubang besar. Kondisi jembatan ini diduga kuat akibat penimbunan yang tidak padat dan banyak tanah dan batu yang menimbun itu masyarakat.”Ujar Herman dengan nada kecewa.
Nada kecewa juga dilontarkan oleh Ulfa, warga Dusun IV Desa Pekan Bandar Khalipah, itu jembatan memang sulit untuk dilalui terutama saat hujan dan kondisinya sangat memeprhatinkan. Setiap pengendara baik ibu-ibu maupun kaum bapak harus ektra hati-hati melintasi jembatan miliyaran itu, jika tidak ingin mengalami terjatuh. Perlu dipertanyakan bagaimana kualitas dari perencanaan dan pengawasan terhadap proyek yang telah menghabiskan dana mencapai Lima Milyar Rupiah tersebut. Benarkah ada pengawasan saat dikerjakannya pembangunan jembatan tersebut.Tutur Ulfa dengan nada bertanya.
Selain itu lanjutnya, apakah sudah sesuai spesifikasi atau tidak. Sebab, banyak juga saya dengar warga yang mengeluh dan mempertanyakan tentang hal tersebut. Saya selaku ibu rumah tangga, tentunya tidak begitu paham dengan pembangunan, namun dikarenakan sering melintasi jembatan saat ingin belanja, makanya saya mau berkomentar.Ucapnya.
Jika kita lihat jembatan itu sekarang yang diperkirakan sudah 1,5 tahun selesai dikerjakan itu dengan nilai uang mencapai Rp.5,7 Miliyar, jelas mengecewakan.Tegasnya. “Jangan tunggu ada korban jiwa dulu baru bertindak. Jembatan ini dibangun untuk keselamatan, bukan sekadar penyerapan anggaran,” pungkasnya.(Bastian)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *