SERGAI,-Expostnews.id.
Belakangan ini Kantor Bupati Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara (Sumut), menjadi perbincangan hangat. Pasalnya, banyak aksi unjuk rasa berdatangan di halaman Kantor Bupati Sergai dengan membawa spanduk dan menyampaikan kritik terkait dugaan penyimpangan dalam penggunaan anggaran Dana Desa (DD).
Seiring dengan itu, berhembus juga kabar lain yakni terkait munculnya keresahan para kepala desa yang diduga kuat dampak dari aksi unjuk rasa sejumlah warga yang tergabung dalam Aliansi yang belakangan ini menghiasi wajah Kantor Bupati Sergai.
Menanggapi aksi sejumlah warga tersebut, para kepala desa yang tersebar di 17 kecamatan yang diduga kuat merasa resah dengan kritikan terhadap dugaan penyimpangan penggunaan Dana Desa, merapatkan barisan dan merencanakan pelaksanaan aksi unjuk rasa damai pada Senin, 7 Juli 2025, sekira pukul 08.00 WIB hingga selesai.
Surat aksi tersebut dibuat tanggal 2 Juli 2025 dan turut ditanda tangani oleh kordinator lapangan dan penanggungjawab Muliono yang juga masih menjabat sebagai Kades Sei Rejo Kecamatan Sei Rampah,. Surat pemberitahuan itu tanpa membubuhkan stempel. Peserta aksi yang akan turun sebanyak 2500 orang.
Sesuai dengan isi surat, diketahui bahwa titik lokasi aksi di depan Kantor Polres Sergai dan Kejari Sergai. Tapi, rencana aksi unjuk rasa para kepala desa dan perangkat desa tiba-tiba batal dan berubah menjadi audensi ke Kapolres Sergai. Peserta yang datang diperkirakan tidak sampai 50 orang tanpa spanduk dan alat pengeras suara.
Jumlah kepala desa dan perangkat desa ini jauh lebih sedikit dari jumlah yang disampaikan dalam surat pemberitahuan. Audensi para kepala desa itu hanya diwakili. Pembahasan saat audensi para kepala desa hingga kini belum diketahui secara jelas.
Kasat Intelkam Polres Sergai Siswoyo yang dihubungi terkait Surat pemberitahuan aksi unjuk rasa para kades tertanggal 2 Juli 2025 via WhastApp, Senin (7/7/2025) sekira pukul 15.37 WIB, tidak memberikan jawaban.
Kasi Intel Kejari Sergai Afif Muhammad SH,M.H yang terkait surat pemberitahuan para kepala desa yang akan berunjukrasa, tapi tiba-tiba batal mengatakan para kepala desa tidak ada datang berunjukrasa ke Kejari Sergai, tapi kami dengar memang adanya demo tersebut karena adanya penolakan pemerasan oleh aliansi. Info detailnya kami belum tahu. Pembatalan aksi unjuk rasa kepala desa juga tidak ada pemberitahuannya. Surat aksi unjuk rasa para kepala memang ada.Jelas Afif Muhammad.
Kades Sei Rejo Muliono yang juga selaku Kordinator Lapangan dan Penanggung jawab aksi unjuk rasa saat dihubungi via WhatsApp, Senin (7/7/2025) sekira pukul 15.19 WIB, menyangkut pembatalan aksi unjuk rasa dan keresahan perilaku pemerasan, tidak diangkat.
Kades Mangga Dua Budi Snatoso yang dihubungi via WhatsApp, Senin (7/7/2025) sekira pukul 15.21 WIB,terkait pembatalan aksi unjuk rasa dan tema tolak Pemerasan oknum yang dilakukan mengatasnamakan Aliansi hingga jarum jam menunjukan pukul 15.21 WIB, tidak ada mengangkat.(BT)