Tebingtinggi — Expostnews.id
Kinerja Manajer PTPN IV Regional I Kebun Gunung Monako berinisial MNN diduga bermasalah. Dugaan ini disampaikan Ketua DPC Persatuan Wartawan Duta Pena Indonesia (PWDPI) Kota Tebingtinggi, Tugiaman Saragih atau Togi Saragih, usai menerima laporan dari sejumlah karyawan yang enggan disebut identitasnya.
Dugaan tersebut terungkap saat Togi menggelar konferensi pers, Minggu (30/11/2025) di Sekretariat DPC PWDPI Jalan Sakti Lubis, Kota Tebingtinggi. Para karyawan mengaku takut berbicara terbuka karena khawatir dikenakan sanksi atau dipindahkan ke lokasi yang jauh.
Seorang karyawan menuturkan banyak kejanggalan yang ditemukan di lapangan. Mulai dari buah sawit berondolan yang tidak diangkut, pohon sawit ditutupi semak dan tumbuhan liar hingga mati, hingga kondisi daerah aliran sungai (DAS) yang tetap dikelola meskipun dinilai tidak semestinya.
Karyawan tersebut meminta Togi terus menelusuri persoalan di kebun tersebut karena menurutnya masih banyak praktik yang diduga merugikan perusahaan. Ia berharap identitasnya tidak dipublikasikan demi keamanan.
Mendapat laporan itu, Togi bersama tim langsung melakukan peninjauan lapangan ke Afdeling 1 hingga Afdeling 4. Dari hasil investigasi, tim menemukan kondisi kebun yang dinilai memprihatinkan dan membenarkan berbagai laporan karyawan tersebut.
Usai melakukan pengecekan, Togi mendatangi kantor kebun untuk mengonfirmasi pihak manajemen. Namun, menurut keterangan satpam, manajer belum hadir karena sedang rapat di distrik. Ketika dihubungi melalui WhatsApp, MNN tidak merespons meski ponselnya aktif. Bahkan setelah beberapa kali dihubungi, nomor Togi diduga diblokir oleh pihak manajemen.
Togi menilai sikap tertutup tersebut janggal, terlebih dari seorang pejabat perusahaan perkebunan negara yang seharusnya memberikan ruang klarifikasi. Ia menegaskan akan menyampaikan laporan resmi kepada Distrik Desser I, Kantor Direksi Regional I Medan, hingga PAMKO Pusat di Jakarta.
Menurut Togi, tindakan tegas harus diambil karena dugaan kelalaian manajemen telah menyebabkan perusahaan BUMN tersebut mengalami kerugian besar.
“Jika laporan dan temuan di lapangan ini benar adanya, sudah sepantasnya manajer berinisial MNN dan APK berinisial AB dicopot, bahkan bila perlu diberhentikan karena telah merugikan perusahaan hingga miliaran rupiah,” tegas Togi.
(Benny.s)













