Serdang Bedagai, Expostnews.id —
Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Dolok Masihul, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, berinisial M, diduga menghindar saat hendak dikonfirmasi oleh Ketua DPC Persatuan Wartawan Duta Pena Indonesia (PWDPI) Kota Tebingtinggi, Tugiaman Saragih, yang akrab disapa Togi. Peristiwa ini terjadi pada Kamis, 23 Oktober 2025, di lingkungan sekolah tersebut.
Menurut keterangan Togi, kedatangannya ke sekolah bertujuan untuk melakukan konfirmasi terkait penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), jumlah tenaga pengajar baik PNS maupun honorer, serta besaran uang SPP yang dibebankan kepada siswa. Namun, upaya konfirmasi tersebut tidak berjalan lancar karena Kepala Sekolah justru tidak berada di tempat.
“Saya sudah menemui satpam dan menyampaikan maksud saya ingin konfirmasi ke Ibu Misrayani selaku Kepala Sekolah. Satpam pun mempersilakan saya masuk. Tapi begitu saya tiba di kantor guru, beberapa guru justru mengatakan kalau Kepsek tiba-tiba pergi entah ke mana,” ujar Togi.
Menurutnya, reaksi para guru saat mendengar kedatangan wartawan cukup mencurigakan. “Begitu saya sampaikan ingin bertemu Kepsek, para guru langsung saling berpandangan dan menyarankan saya menunggu di luar. Beberapa malah terlihat gugup,” tambahnya.
Tidak hanya itu, Togi juga mengungkapkan bahwa kondisi fisik sekolah tampak tidak terurus. Ia mendapati area di sekitar ruang belajar dan perpustakaan penuh semak belukar, jendela-jendela banyak yang rusak dan porak poranda, serta lingkungan sekolah tampak kumuh.
“Sekolah ini kelihatan tidak dirawat. Padahal ini sekolah negeri. Saya heran bagaimana pengelolaan Dana BOS-nya,” ujar Togi dengan nada kecewa.
Saat melakukan pengamatan di sekitar sekolah, Togi sempat berbincang dengan seorang siswa yang enggan disebutkan namanya. Dari keterangan siswa tersebut, diketahui bahwa jumlah siswa di SMKN 1 Dolok Masihul diperkirakan sekitar 300 orang, dan masing-masing diwajibkan membayar SPP sebesar Rp80.000 per bulan.
Pernyataan ini kemudian memunculkan pertanyaan besar di benak Togi. “Setahu saya, sekolah negeri tidak seharusnya memungut SPP sebesar itu. Saya jadi curiga ada yang tidak beres dalam pengelolaan keuangan sekolah, termasuk Dana BOS,” ujarnya.
Merasa kecewa dengan sikap Kepala Sekolah yang terkesan menghindar dan enggan memberikan keterangan kepada wartawan, Togi berencana melaporkan peristiwa tersebut ke Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara.
“Saya akan mengirim surat resmi kepada Kadis Pendidikan Provsu. Tujuannya agar perilaku Kepala Sekolah ini bisa dievaluasi. Wartawan datang untuk klarifikasi, bukan mencari masalah. Tapi kalau Kepsek justru menghindar, tentu publik akan curiga ada sesuatu yang disembunyikan,” tegas Togi saat memberikan keterangan pers di Kantor Sekretariat DPC PWDPI Kota Tebingtinggi, Jalan Sakti Lubis No. 21.
Peristiwa ini menambah sorotan publik terhadap transparansi pengelolaan dana di institusi pendidikan negeri, khususnya di daerah. Masyarakat berharap Dinas Pendidikan Provinsi Sumut segera menindaklanjuti laporan tersebut dan melakukan evaluasi terhadap kinerja Kepala Sekolah SMKN 1 Dolok Masihul.
Dengan kondisi sekolah yang semakin tidak terawat dan kepemimpinan yang tertutup terhadap media, muncul kekhawatiran bahwa mutu pendidikan dan kenyamanan belajar siswa bisa semakin menurun.
(Benny/Redaksi)
— Expostnews.id | 23 Oktober 2025 —