Jakarta — Expostnews id
Upaya pencegahan bullying dan kekerasan di lingkungan sekolah kembali diperkuat melalui program sosialisasi dan penyuluhan yang resmi dimulai di SMAN 53 Cipinang, Jakarta Timur, pada Kamis pagi. Kegiatan ini menjadi langkah awal dari rangkaian roadshow ke berbagai sekolah di wilayah DKI Jakarta yang bertujuan membangun lingkungan pendidikan yang aman dan bebas dari kekerasan.
Sebagai narasumber utama, hadir Handoko M., S.K.M., M.E dari Kesbangpol Provinsi DKI Jakarta. Dalam paparannya, Handoko menegaskan bahwa bullying bukan sekadar perilaku iseng atau guyonan antar pelajar, tetapi tindakan yang dapat meninggalkan dampak psikologis jangka panjang. Ia menjelaskan secara rinci bentuk-bentuk perundungan, mulai dari verbal, fisik, sosial, hingga cyberbullying yang kini semakin marak terjadi.
“Sekolah harus menjadi ruang aman untuk belajar dan berkembang. Setiap siswa berhak terlindungi dari segala bentuk kekerasan,” tegas Handoko di hadapan ratusan siswa-siswi SMAN 53.
Kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari Gerakan Pendidikan Indonesia Baru (GPIB) yang dipimpin oleh Ir. Agung Karang, sebagai wujud komitmen organisasi dalam mendukung gerakan nasional pencegahan kekerasan di dunia pendidikan. Agung menilai bahwa kolaborasi antara pemerintah, sekolah, dan komunitas pendidikan sangat penting untuk menciptakan ekosistem belajar yang sehat.
Sosialisasi berlangsung interaktif melalui sesi dialog dan tanya jawab. Para pelajar terlihat antusias mengajukan berbagai pertanyaan, mulai dari mekanisme pelaporan kasus bullying, cara memberikan dukungan kepada korban, hingga strategi membangun keberanian untuk bersuara ketika melihat tindakan perundungan. Handoko menekankan bahwa keberanian siswa untuk melapor menjadi kunci dalam memutus rantai kekerasan di sekolah.
Selain memberikan edukasi, kegiatan ini juga menjadi momentum untuk mengapresiasi pihak-pihak yang berperan aktif dalam mendukung pencegahan kekerasan di sekolah. Di akhir acara, Ketua Umum GPIB Ir. Agung Karang menyerahkan piagam penghargaan kepada Handoko dari Kesbangpol Provinsi DKI Jakarta atas kontribusinya sebagai narasumber. Selanjutnya, penghargaan juga diberikan kepada pihak SMAN 53 Jakarta, yang diterima oleh Wakil Kepala Sekolah, Pak Dolly dan Pak Yosef, mewakili Kepala Sekolah.
Dengan dimulainya rangkaian sosialisasi ini, diharapkan tercipta kesadaran kolektif untuk memberantas perundungan serta membangun budaya sekolah yang humanis, berkarakter, dan aman bagi seluruh siswa di DKI Jakarta. Program ini menjadi langkah nyata dalam membentuk generasi muda yang lebih peduli, berempati, dan berani melawan segala bentuk kekerasan.
(Tim)













