Maros, – expostnews id
Kemacetan parah sepanjang lima kilometer terjadi di kawasan Hutan Karaengta Poros Maros-Bone, Sulawesi Selatan Selasa (21/1). Kemacetan ini mulai terjadi sejak pukul 16.00 WITA, diakibatkan oleh percepatan proyek reservasi jalan. Kendaraan yang melintas terpaksa mengantri panjang akibat rusaknya alat Asphalt Finisher yang digunakan untuk pengaspalan.
Proyek yang semestinya telah rampung kini diperpanjang karena melewati masa kontrak akibat pekerjaan yang belum selesai. Sekretaris Jenderal LSM Pekan 21, Amir Kadir, S.H., mengkritik keras kinerja kontraktor proyek ini.
“Beberapa ruas jalan yang telah dikerjakan bahkan sudah mengalami kerusakan. Ini menandakan kalau pekerjaan dilakukan secara asal-asalan,” ujarnya.
Amir juga sangat menyayangkan tidak adanya petugas kepolisian yang mengatur lalu lintas di lokasi, sehingga kemacetan semakin parah. Ia berharap Kapolres Maros dapat segera menugaskan personel lalu lintas di lokasi proyek untuk membantu mengurai kemacetan dan meningkatkan kenyamanan pengendara.
“Pengerjaan jalan seperti ini tidak hanya memengaruhi arus lalu lintas, tetapi juga mengganggu aktivitas masyarakat. Kehadiran petugas di lapangan sangat penting untuk meminimalkan dampak kemacetan,” tambahnya.
Selain itu, Amir menyoroti minimnya perhatian terhadap keselamatan kerja (K3) selama proyek berlangsung. Beberapa pondasi jalan yang telah dibangun dilaporkan mengalami kerusakan parah, semakin menimbulkan kekhawatiran masyarakat.
Amir berharap Balai Jalan sebagai pihak berwenang dapat lebih tegas dalam mengawasi proyek-proyek yang dilakukan kontraktor. Ia menilai pengawasan yang ketat dapat mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
“Kualitas infrastruktur sangat penting untuk mendukung mobilitas masyarakat. Jika pengerjaannya asal, dampaknya langsung dirasakan masyarakat, seperti kemacetan yang terjadi saat ini,” ujarnya lagi.
Kemacetan ini menjadi sorotan, mengingat jalan yang diperbaiki adalah jalur utama penghubung di wilayah tersebut. Masyarakat pengguna jalan berharap pekerjaan segera selesai dan dilakukan dengan kualitas yang sesuai standar agar manfaatnya bisa dirasakan secara maksimal.
Hingga berita ini diturunkan, Balai Jalan maupun pihak kontraktor belum memberikan tanggapan resmi terkait kejadian tersebut.(Syamsir)